Beranda » Wisata Jogja » Siang, Malam dan Legenda Unik di Alun – Alun Kidul

Mengunjungi Jogja terasa kurang lengkap jika tidak mengunjungi kawasan alun-alun kidul. Seperti umumnya sebuah alun-alun, kawasan ini memang pusat aktifitas masyarakat Yogyakarta, baik yang dilakukan ketika siang hari dan  malam hari. Ada yang kontras jika Anda perhatikan aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat Jogja di siang hari dan ketika malam hari.  

Legenda Mesangin

Apakah Anda tahu legenda masangin ? nama masaning ini sendiri berasal dari 2 buah pohon beringin yang berada tepat di tengah-tengah Alun-alun kidul. Usia pohon ini sendiri diperkirakan sudah puluhan tahun. Bahkan pernah pohon ini terbakar, namun pohon ini tetap berdiri kokoh.

Ritual masangin ini sendiri berawal dari sebuah ritual topo bisu mubeng benteng,  yang biasanya dilakukan setiap malam 1 suro. Selama mengitari benteng tersebut tidak boleh ada orang yang bersuara, dan di akhir ritual, orang tersebut akan melewati kedua pohon beringin tersebut.

Dengan adanya ritual seperti itu, kemudian orang beranggapan, jika seseorang berhasil melewati kedua pohon beringin tersebut, maka orang tersebut mempunyai niatan yang baik.

Itu sebabnya banyak orang yang mulai mencoba ritual ini. Untuk Anda yang penasaran akan ritual ini, coba saja datang pada saat menjelang sore, dimana Anda akan menemukan beberapa orang yang menyewakan penutup mata. Biasa sewanya tidak terlalu mahal. Jika Anda berhasil melewati kedua pohon tersebut, maka keinginan Anda akan terpenuhi.  Ritual ini hanya berlaku dalam 1 kali kesempatan.

Dilihat selintas, ritual ini tidak terlalu sulit, namun kenyataannya, tidak banyak orang yang berhasil melakukan ritual ini dalam 1 kali kesempatan. Kebanyakan orang berhasil melakukan ritual ini pada kali ke 2 atau 3.

Siang hari di Alun-alun kidul

Siang hari di kawasan Jogya ini memang terasa cukup manas, itu sebabnya tidak hanya kegiatan yang dilakukan ketika siang di tempat ini. Namun bukan berarti tidak ada aktifitas. Jika Anda lihat di beberapa tempat terutama di pinggir alun-alun. Anda akan menemukan banyak sekali pedagang makanan tradisional yang menjajakan dagangannya. Ada kalanya pada wisatawan lokal maupun internasional yang hilir mudik di tempat ini.

Mengunjungi kawasan ini pada siang hari membuat Anda berkesempatan menikmati pemandangan unik, yaitu melihat Keraton tepat di antara pohon beringin.  Kegiatan lainnya, Anda dapat menikmati pohon beringin ini lebih dekat.

Malam hari di alun-alun kidul

Menjelang sore, maka akan terlihat kontrasnya kehidupan di tempat ini. Ketika sore menjelang, banyak sekali pedagang yang muncul, bukan hanya pedagang makanan, tetapi mereka yang menyewakan sepeda hias, atau mobil hias pun ada di tempat ini. Yang dimaksud dengan mobil hias atau sepeda hias disini adalah sepeda dan mobil mainan yang dihiasi oleh aneka lampu warna warni yang pastinya membuat malam di kawasan ini semakin meriah. Biaya sewa untuk kendaraan ini juga tidak terlalu mahal. Anda dapat menggunakan kendaraan ini untuk berkeliling alun-alun. Mengajak seluruh keluarga menikmati indahnya malam di Jogja dengan menggunakan kendaraan ini pastinya menarik. Atau Anda dapat menyewa kendaraan ini untuk menikmati beberapa kawasan lainnya yang ada di sekitaran alun-alun ini.

Hal lainnya yang akan Anda temukan ketika malam di tempat ini adalah adanya aneka macam makanan khas Jogja yang hanya muncul ketika malam hari, seperti warung angkringan dan juga warung lesehan, yang pastinya menyajikan makanan khas daerah setempat.

Tidak ketinggalan aneka jajanan tradisional juga akan Anda temukan di tempat ini, seperti wedang ronde, dll. Wedang ronde ini adalah salah satu minuman yang dapat menghangatkan tubuh Anda ketika malam tiba, karena minuman ini mengandung jahe yang mempunyai khasiat menghangatkan tubuh.

Anda yang merasa penasaran dengan legenda mesangin juga dapat melakukan ritual tersebut pada saat ini. Ada banyak orang yang mencoba kegiatan ini, namun hanya sedikit yang berhasil.

Hiburan rakyat

Ada kalanya alun-alun kidul ini digunakan untuk menyelenggarakan pagelaran wayang kulit yang dilakukan oleh pihak keraton. Pagelaran ini sendiri biasanya diadakan di Sasono Hinggil Dwi Abad.

Menjelang upacara grebek, tempat ini mulai ramai, dan penuh dengan aktifitas abdi dalem terutama para prajurit dalam mempersiapkan acara tersebut. Disini Anda akan melihat para prajurit melakukan gladiresik, sebelum upacara dimulai. Pastinya menarik jika Anda berhasil mengabadikan moment bersejarah ini.

Lokasi

Wisata ke alun-alun kidul ini pastinya tidak masuk ke dalam paket wisata Jogja atau paket tour Jogja, namun tidak ada salahnya jika Anda mengunjungi tempat ini, karena lokasi wisata Jogja yang satu ini mudah dicapai, terutama menggunakan kendaraan pribadi.

Untuk Anda yang ingin mengunjungi kawasan ini, mudah saja. Dari arah Malioboro, jaraknya hanya sekitar 15 menit. Anda dapat menggunakan rental mobil Jogja atau menggunakan rental motor Jogja, menuju tempat ini. Dari Malioboro Anda akan melewati bekas pasar burung Ngasem, dan juga Istana air Tamansari.

Jika ingin menggunakan kendaraan umum, maka Anda dapat menggunakan bus kota no 5, kemudian turun di kawasan Plekung Gading, lalu jalan kaki ke arah utara sekitar 5 menit,  maka sampailah Anda di Alun-alun Kidul. Kendaraan umum lainnya yang dapat Anda gunakan adalah becak atau andong. Menggunakan kedua kendaraan ini, membuat Anda dapat menikmati Yogja dengan lebih santai.

Untuk masuk ke lokasi ini juga tidak dipungut biasa, jadi siapa saja dapat mengunjungi kawasan ini secara gratis. Jadi untuk Anda yang ingin menikmati kota Jogya namun dengan budget terbatas tidak ada salahnya mengunjungi kawasan ini.   

 

# Bagikan informasi ini kepada teman atau kerabat Anda

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi.

Komentar Anda* Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.